Thursday, January 4, 2018

Merawat Cucak Ijo

Merawat Cucak Ijo Gacor – Dalam rawatan aneka macam jenis burung berkicau, salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu adalah ketika dimana ia lekas rajin buka paruh dengan pembawaan lagu yang lantang dan bervariasi. Pernyataan serupa juga tak jarang diidamkan oleh para kicau mania selaku pemilik burung cucak ijo. Namun untuk untuk memperoleh burung yang berkemampuan mumpuni khususnya pada segi berkicau, tentu bukanlah perkara yang instan. Pasalnya, selain ketepatan pada pemilihan burung bakalan atau bahan, faktor lain yang sangat mendukung dan menjadi prioritas utama guna tercapainya burung yang rajin gacor adalah pada kesesuaian pola perawatan harian yang diberikan.

Apabila pemilihan cucak ijo pada waktu masih bakalan sudah tepat, begitupun rawatan atau setelan hariannya telah diberjalankan dengan baik, benar, teratur, konsisten, teratur, dan sesuai dengan karakternya, niscaya ia akan lekas gacor dengan suara yang lantang dan bervariasi. Akan tetapi kalau pemilihan burung yang masih bahan kurang tepat misalkan kondisinya masih ganas atau belum jinak, maka tindakan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menjinakkan-nya. Burung bakalan yang ganas atau belum jinak sendiri, biasanya adalah burung yang merupakan hasil tangkapan hutan. Oleh karena itu rawatan cucak ijo supaya gacor dengan metode menjinakkan-nya, yang mana merupakan hasil dari tangkapan hutan, adalah pilihan yang tepat.

Sehubungan dengan cucak ijo hasil tangkapan hutan sebagaimana yang telah dikatakan seperti di atas, dimana bahwa menjinakkan-nya adalah upaya yang paling tepat, bisa dikatakan begitu bukan tanpa sebab. Pasalnya apabila burung belum jinak otomatis akan lebih sulit untuk diberi pemasteran, karena ia bisa jadi kurang fokus pada masteran dan hanya justru cenderung gelabakan kesana kemari lantaran sifatnya yang masih liar. Itulah sebabnya burung yang masih ganas, ada baiknya jika dijinakkan terlebih dahulu supaya lebih mudah dimasteri. Terlepas dari itu, cara perawatan cucak ijo gacor , cukup berbeda dengan cucak yang kondisinya sudah jinak. Dimana kita hanya perlu memberikan pakan yang tepat, pemilihan sangkar yang sesuai serta selalu menjaga kebersihannya, pemandian teratur, dan pemasteran.

Pemilihan Pakan Cucak Ijo yang Tetap

Cara merawat cucak ijo supaya ngentrok yang paling berpengaruh adalah pada ketepatan pemberian pakan. Dengan kata lain, semakin bagus pakan yang diberikan maka makin besar pula peluang burung untuk rajin gacor. Disamping itu, makanan cucak ijo saat berada di alam bebas pada umumnya hanya berupa buah-buahan segar dan EF. Untuk buahan segar seperti pisang dan pepaya misalnya. Sedangkan untuk EF meliputi serangga seperti jangkrik dan belalang, serta berbagai jenis ulat terutama ulat bambu. Namun untuk burung cucak ijo yang dipelihara, tentunya berbeda dengan saat dimana ia berada di alam bebas.

Cucak ijo ketika berada di alam bebas pastinya akan leluasa berterbangan kesana kemari. Berbeda dengan burung yang berada di dalam sangkar, yang hanya bisa berdiam diri dan merasa kurang leluasa, sehingga sangat memungkinkan kalau bisa membuatnya lebih rentan stres. Dan untuk penanganan burung peliharaan yang mudah stres, saat ini telah banyak voer yang mengandung bahan-bahan tertentu yang mana bisa mengurangi dan mencegah terjadinya stres. Jadi supaya cucak ijo yang dipelihara tidak rentan terhadap stres, maka tidak ada salahnya jika ia rutin diberi voer anti stres.

Sangkar, Tangkringan, dan Tempat Mandi Burung

Pemilihan sangkar, penempatan atau pola tangkringan, ditambah wadah mandi burung, ternyata juga tergolong sebagai salah satu cara perawatan cucak ijo bakalan atau dewasa. Disamping itu, karena burung yang memiliki nama latin Chloropsis sonnerati ini merupakan pengicau yang aktif bergerak, maka sangat dianjurkan untuk tidak memberikan sangkar yang berukuran terlalu kecil.

Selain itu, karena ia juga termasuk burung yang aktif maka ada baiknya jika di dalam sangkar disediakan 2 tangkringan yang polanya sejajar. Tujuannya agar burung bisa leluasa bergerak sehingga membuatnya lebih sehat. Terakhir, burung dari genus Chloropsis ini sebenarnya cukup gemar mandi sendiri. Oleh sebab itu, sangat baik jika menyediakan wadah mandi burung pada bagian dalam sangkar.

Pemandian yang Teratur

Untuk memandikan burung, pemilik bisa menyesuaikan karakternya. Kalau ia lebih suka mandi sendiri, maka bisa hanya dengan memberikan wadah mandi di dalam sangkarnya atau juga bisa memandikannya dengan cara memasukkan pada keramba mandi. Namun apabila cucak ijo enggan untuk mandi sendiri, maka pemandian bisa dilakukan dengan cara semprot menggunakan sprayer. Dan untuk waktu pemandian burung sendiri bisa diterapkan dua kali sehari yaitu di pagi da sore hari.

Untuk pagi hari, pemandian bisa dimulai pada pukul 08.00 dan kemudian burung lekas dijemur. Sedangkan sore hari, agar burung tidak kedinginan maka tepatnya dilakukan jam 15.00 dan usahakan jangan memandikannya sampai basah kuyup. Namun apabila memasuki musim penghujan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka memandikan burung bisa dilakukan hanya satu kali dalam sehari, yaitu di pagi hari.


Kebersihan Sangkar

Cara merawat cucak ijo dengan selalu menjaga kebersihan sangkar, juga betujuan agar dapat menjaga kesehatannya. Mengkondisikan sangkar untuk selalu bersih, dipercaya bahwa mampu membuat burung merasa lebih nyaman. Dan apabila burung lebih nyaman, maka cukup memungkinkan kalau nantinya ia menjadi lebih fokus dalam merekam suara isian saat proses pemasteran berlangsung. Membersihkan sangkar burung amat baiknya jika dilakukan setiap pagi dan sore hari. Disamping itu, biasanya wadah minum burung juga sering kotor atau tumbuh lumut, sehingga harus selalu dibersihkan agar burung terhindar dari ancaman bakteri jahat saat minum.

Memaster Cucak Ijo

Pemasteran termasuk perawatan cucak ijo gacor paling dianjurkan, yang mana telah marak diterapkan oleh para kicau mania dan sudah banyak menuaikan hasil yang positif. Perawatan ini bisa langsung menggunakan cucak ijo yang sudah jadi atau menggunakan audio mp3 suara cucak ijo. Untuk waktu memaster sendiri bisa dilaksanakan di pagi, siang, sore, atau bahkan malam hari. Semakin rutin memberikan pemasteran, maka kemungkinan burung untuk gacor ngentrok makin besar pula.

Supaya burung tetap nyaman saat dimaster sehingga lebih mampu fokus dalam merekam suara isian yang diberikan, ada baiknya jika ia dimandikan dan dibersihkan kandangnya terlebih dahulu. Namun kalau pemasteran sudah rutin diterapkan dengan waktu yang lama, tetapi ia belum mau gacor juga, maka bisa mencoba memberikan terapi atau memancing bunyinya menggunakan suara cucak ijo betina.

Monday, March 2, 2015

3 Permasalahan Perawatan Pentet Yang Perlu Anda Ketahui



Burung Pentet atau Cendet agar memiliki tampilan prima dan mampu berkicau dengan gacor memang sangat tergantung dari kekonsistenan dalam perawatan si pemelihara. Banyak hal yang harus dipelajari tentang kondisi burung serta perilaku burung yang dirawat. Begitu juga jika kita menginginkan hasil terbaik dalam merawat burung cendet/pentet, maka kita juga harus mengetahui berbagai permasalahan yang sering terjadi pada burung cendet/pentet.
Berikut SuaraBurungs.Com memberikan 3 Permasalahan Perawatan Burung Pentet yang perlu anda ketahui jika ingin memelihara burung ini.


1. Burung Pentet Jarang Bunyi / Tidak Gacor
Jika anda sudah memperlakukan burung pentet dengan benar dalam perawatannya namun burung jarang berkicau, maka hal yang perlu anda ketahui adalah apakah burung dalam kondisi akan mabung atau bulu yang baru mabung. Burung yang sudah tua dan dalam kondisi akan mabung memang biasanya jarang untuk berkicau, tetapi jika burung yang bulunya masih baru namun tidak gacor maka cobalah untuk memandikan burung 2 kali sehari guna menaikkan birahi burung.

Jika pentet belum juga gacor setelah dilakukan perawatan mandi 2kali sehari, maka cobalah untuk mendekatkan burung dengan petet lain, karena ada juga jenis pentet yang mempunyai tipe betempur, maka jika didekatkan dengan burung petet lain maka baru mau berbunyi/berkicau. Jadi burung pentet yang seperti ini memang dalam kesehariannya jarang berkicau.

2. Burung Pentet yang Giras
Jika burung pentet anda giras, cobalah untuk mengurangi porsi makanan EF (Extra Fooding), misalnya jangkrik dan ulat hongkong. Menjinakkan burung pentet juga bisa anda lakukan dengan memandikannya sesering mungkin dan taruh sangkar diatas tanah (Harus dipantau agar tidak diterkam kucing), hal ini agar burung terbiasa dengan aktifitas manusia sekitar.

Faktor lain burung pentet giras adalah karena burung dalam kondisi stress. Guna mengetahui apakah burung sedang dalam kondisi stress bisa anda dekatkan dengan burung pentet/cendet lainnya. Jika burung mau berbunyi dengan normal maka burung tidak dalam kondisi stress, tetapi jika pentet hanya berputar-putar dan tidak berbunyi bisa jadi burung dalam kondisi stress.

3. Burung Pentet Yang galak
Jika burung pentet anda galak, misalnya disaat anda mengambil tempat makan lalu sang burung mematuk tangan anda. Untuk menangangani masalah ini, cobalah untuk menerapi pentet dengan memandikannya sesering mungkin. Hal ini dilakukan agar burung merasa diperhatikan oleh pemeliharanya, kemudiaan sering berdiri didekat sangkar sambil member makan jangkrik agar burung juga mengenali diri anda.

Pentet yang galak atau kalau kita mendekat ke sangkar selalu menabrak sangkar kesana kemari biasanya juga karena sang burung sedang birahi. Rasa trauma juga bisa membuat burung pentet jadi galak, trauma bisa disebabkan misalnya anda mencabut bulu burung, melakukan sang burung dengan kasar, dan lain-lain. Karena burung pentet mempunyai sifat pendendam maka janganlah mengusik sang burung dengan cara-cara yang kasar, melainkan lakukan perawatan dengan sebaik mungkin dan berkesinambungan serta penuh rasa kesabaran.

Itulah Pentet/Cendet dan segala permasalahannya semoga artikel ini bisa menambah ilmu bagi anda penghobi burung dalam melakukan perawatan.

Wednesday, August 6, 2014

Membedakan Jenis Kelamin Gould Amadin

 Gould amadin atau gouldian finch termasuk salah satu burung favorit dari jenis finch. Burung yang dijuluki pipit tercantik di dunia ini bukan hanya disukai kaum lelaki sebagaimana burung kicauan, perkutut, serta merpati balap. Banyak kaum Hawa yang juga menyukai gold amadin, karena keindahan warna bulunya dan perawatan yang relatif mudah. Berikut ini cara membedakan gould amadin jantan dan betina, sebagai panduan bagi Anda yang baru saja atau ingin memelihara maupun menangkarnya. Bagi yang ingin menjadi penangkar burung gould amadine, jangan lupa ikuti pula beberapa artikel terkait di Om Kicau, antara lain: 
  • Mengenal lebih dekat penangkaran burung gould amadin 
  • Menangkar gould amadin dalam sangkar 
  • Serahkan telur gould amadin kepada emprit jepang 
Secara umum, gould amadin yang biasa dijual di pasar burung maupun dalam forum dan situs jual beli online adalah sepasang burung dengan kepala hitam dan kepala merah, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini : 

Tetapi, gould amadin merupakan spesies burung yang terbuka untuk dieksplorasi sehingga muncul ribuan bahkan ratusan varian warna baru hasil mutasi yang direncanakan. Makin banyak varian warna, makin sulit bagi pemula untuk mengidentifikasi burung jantan dan betina. 

Untuk memudahkan Anda dalam melakukan sexing, berikut ini beberapa panduan dasar dalam menentukan jenis kelamin dari gould amadin. Perlu diketahui, gould amadin sebenarnya merupakan burung dimorfik, artinya burung jantan dan betina bisa dilihat dari postur tubuh dan warnanya. Secara umum, burung jantan memiliki bulu dada yang berwarna lebih tua, cerah, dan tegas daripada betina. 

Jika tidak percaya, silakan amati burung jantan dan betina pada gambar di atas. Burung yang berada di sebelah kiri berjenis kelamin jantan, sedangkan di sebelah kanan adalah burung betina. Anda bisa melihat sendiri perbedaan tingkat kecerahan warnanya, bukan? Lalu, bagaimana jika kita mendapatkan gould amadin dengan warna kepala yang berbeda, dan berasal dari hasil mutasi yang berbeda pula? Cara termudah adalah dengan mendengarkan suaranya. Sebab hanya burung jantan yang bisa berkicau, sedangkan burung betina tidak bisa berkicau. Selain itu, burung betina dewasa yang memiliki warna punggung hijau atau biru lebih mudah dibedakan jenis kelaminnya saat hendak berkembang biak. 

Sebab warna paruhnya akan berubah menjadi hitam, yang menjadi pertanda bahwa ia sudah siap kawin. Selain perbedaan tingkat kecerahan, dan suara, ada beberapa bagian dari tubuh gould amadin yang dapat pula dijadikan tengara jenis kelaminnya. 
Berikut uraiannya : 
1. Kecerahan warna kepala Panduan khusus warna kepala ini berlaku untuk gould amadin kepala kepala merah dan kepala kuning. Burung jantan memiliki warna merah murni dan lebih cerah, sedangkan burung betina memiliki warna kepala yang lebih gelap dengan warna bulu di tubuh yang lebih kusam. Demikian pula gould amadin kepala kuning, di mana warna kuning pada jantan lebih cerah. 

 2. Warna lingkar leher (blue collar) Metode sexing berdasarkan kecerahan warna kepala tidak berlaku untuk gould amadin kepala hitam. Jadi, pada gould amadin kepala hitam, kita menggunakan metode lain, yaitu dengan melihat garis biru yang mengelilingi leher burung(blue collar). Metode ini bisa juga diterapkan pada gould amadin punggung hijau dan punggung biru. Burung jantan memiliki garis biru yang berwarna lebih terangm tepat di belakang topengnya. Sedangkan burung betina memiliki garis biru kehijauan yang terlihat samar-samar.  
 

3. Warna pada bagian dada Pada umumnya, gould amadin jantan memiliki dada berwarna ungu tua (gelap), sedangkan betina berwarna ungu muda. Metode sexing ini berlaku untuk semua jenis mutasi, kecuali gould amadin berdada putih. Ada juga beberapa mutasi warna khusus di bagian dada, yang menyebabkan burung jantan memiliki warna lebih muda sehingga mirip burung betina. Untuk mengatasi masalah ini, jangan lupakan metode sexing lainnya seperti pada poin 1 dan 2. 

 
Itulah beberapa metode sexing yang bisa Anda terapkan dalam menentukan jenis kelamin gould amadin, baik untuk peliharaan atau untuk tujuan penangkaran. Dalam kesempatan berikutnya, Semoga bermanfaat.