Friday, August 30, 2013

Burung Serindit (Yang lucu, unik dan memikat)



Burung Serindit mempunyai kebiasaan unik selagi hinggap, yaitu menggelantung dengan kepala mendongok. Atraksi ini membuat burung mungil, yang hanya sebesar burung gelatik ini, nampak lucu dan memikat. Banyak orang tergoda untuk memiliki burung indah ini, namun caranya tidaklah mudah. Cara yang tepat hanyalah dengan menangkarkan, hingga populasi tetap terjaga. Tetapi upaya ini pun bukan tanpa hambatan, sebab kelestarian hidup burung ini pun masih ditentukan oleh tersedianya pakan yang memadai dan suasana yang semirip mungkin habitat aslinya. Oleh karena itu lingkungan tempat kehidupannya mutlak harus selalu terjaga.




Ciri - ciri
Burung Serindit termasuk burung berukuran kecil. Panjangnya mulai paruh sampai ujung ekor hanya sekitar 12 cm, seperti halnya kerabat burung bayam, kakak tua, nuri, dan betet.



Salah satu ciri burung Serindit adalah bulu tubuhnya yang berwarna - warni. Bulu kepalanya berwarna hijau terang, paruhnya berwarna hitam dengan bentuk melengkung, matanya bulat berwarna kuning, dan terdapat semacam jambul biru menghiasi kepalanya. Penampilannya yang telah memikat ini masih ditambah dengan keindahan bulu sayapnya yang berwarna hijau tua dengan warna merah dan hitam di ujungnya. Bulu badannya berwarna hijau muda bercampur kekuning - kuningan, warna bulu punggungnya kuning kecoklatan, sedang bulu ekornya berwarna hijau tua bercampur warna merah dan hitam.

Warna bulu pada tenggorokannya dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin burung ini. Pada Serindit jantan terdapat bulatan berwarna merah di tenggorokannya, sedang pada Serindit betina berwarna kuning. Kaki burung Serindit berjari - jari empat, dengan warna bulu hitam agak jingga.

Habitat dan makanan
Burung Serindit disebut sebagai burung hutan, sebab habitat alaminya memang di hutan - hutan lebat. Mereka hidup bebas dan selalu berpasangan dalam sebuah kelompok besar.

Burung ini berkembang biak dengan cara bertelur sebanyak 3 butir, yang dieraminya selama 3-4 minggu, pada sebuah sarang yang dibangun di atas pohon yang tinggi. Burung Serindit dapat bertelur 3 atau 4 kali dalam setahun. Makan burung Serindit terdiri dari berjenis buah - buahan yang banyak terdapat di hutan.

Burung Serindit jantan dikenal sebagai burung pemberani. Sifatnya ini sering dimanfaatkan penduduk untuk memikat burung serindit lainnya hingga kelompoknya mudah terjebak dalam perangkap khusus, yang dibuat untuk menangkapnya. Seringkali penangkapan besar besaran pada burung ini demikian gencar, hingga jika tidak diimbangi dengan upaya pembudidayaan dikhawatirkan low populasi / populasi menurun terlebih punah.

Tuesday, August 27, 2013

Mengenal Goldfinch



Goldfinch memiliki warna kombinasi yang menarik. Beberapa warna menyambung seperti warna putih kecoklatan ke arah dada. Muka layaknya sebuah topeng merah menyala menutupi seluruh wajah, sebuah garis hitam ada disekitar paruh. Bagian atas kepala dan leher berwarna hitam. Tengah dada dan perut berwarna putih, sayap hitam dengan beberapa untaian bulu kuning cerah dan bintik-bintik putih yang terlihat dari pangkal hingga ujung. Ekor agak bercabang, hitam dengan garis bulu putih.

Ciri yang terlihat jelas untuk jenis ini adalah bentuk paruh yang panjang dan runcing. Warnanya putih pink dengan ujung gelap. Beberapa jenis persilangannya memang agak kusam warna bulunya, namun kalau melihat paruhnya kita akan bisa melihat perbedaan dengan jenis finch lainnya,Goldfinch jantan memiliki wajah lebih merah di belakang mata, untuk betina agak memudar.



Jenis ini termasuk burung yang agresif, gerakan lincah dan biasanya sifat liarnya sangat menonjol. Burung yang masih mempunyai habitat di beberapa tempat ini mulai abad 20 dikategorikan sebagai burung yang dilindungi,

Faktor yang membuatnya berkurang diprediksi karena penangkapan liar dan makanan yang dikonsumsi di habitatnya sudah terkontaminasi penggunaan peptisida yang berlebihan. Beberapa penangkar membuat persilangan dengan kenari, maka muncullah beberapa variasi warna yang membentuk seperti sebuah mutasi. Warna yang agak keputihan dan beberapa kusam merupakan hasil keturunan jenis ini, dan kembali pada perbedaan genetik maka masih banyak kegagalan yang bisa ditimbulkan.

Beberapa bijian alternatif sudah dikhususkan untuk pengembangbiakan jenis ini, makanan yang tidak sesuai bisa menimbulkan kurang cerahnya bulu, sehingga kadang sepintas tidak bisa membedakan jenis asli dan keturunan yang memang mempunyai warna yang tidak secerah aslinya. Yang membuatnya berbeda adalah bentuk paruh yang meruncing sebagai pengenal utama akan keturunan jenis ini.

Tahun ke tahun diharapkan burung bisa dikembangkan dan juga diupayakan tetap bisa mempertahankan hidup di habitatnya, namun saat ini meskipun ditangkap dan diharap untuk dikembangkan, tetap saja 'penangkapan liar' sebagai tindakan yang ilegal.

Menurut Data base yang dicatat tokoh Ornithologue Alan P. Peterson spesies ini terdiri dari subspesies berikut:
 * Carduelis Carduelis Carduelis (Linnaeus) 1758 - Barat dan Eropa Tengah;
 * Carduelis Carduelis caniceps Vigors 1831 - Himalaya;
 * Carduelis Carduelis subulata (Gloger) 1833 - Turkistan;
 * Carduelis Carduelis Britannica (Hartert) 1903 - Inggris & Irlandia;
 * Carduelis Carduelis Loudon Zarudny 1906 - Iran dan Utara Azerbaijan;
 * Parva Carduelis Carduelis Tschusi 1901 - Spanyol
 * Carduelis Arrigoni degli Oddi carduelis tschusii 1902
 * Carduelis Carduelis volgensis Buturlin 1906
 * Carduelis Carduelis niediecki Reichenow 1907 - Siprus, Rhodes, Timur Tengah dan Timur Dekat;
 * Carduelis Carduelis paropanisi Kollibay 1910 - Asia Tengah;
 * Carduelis Carduelis colchica Koudashev 1915
 * Carduelis Carduelis balcanica Sachtleben 1919 - Balkan: Bulgaria, Yunani dan Makedonia
 * Carduelis Carduelis bruniventris Schiebel, 1934 - Corsica, Sardinia dan Sisilia;
 * Carduelis Carduelis Schiebel (Jordan Steinbacher, 1943) di Crete
 * Carduelis Carduelis Koelz ultima * 1949 - Iran;
 * Carduelis Carduelis Frigoris Wolters 1953