Tuesday, August 27, 2013

Mengenal Goldfinch



Goldfinch memiliki warna kombinasi yang menarik. Beberapa warna menyambung seperti warna putih kecoklatan ke arah dada. Muka layaknya sebuah topeng merah menyala menutupi seluruh wajah, sebuah garis hitam ada disekitar paruh. Bagian atas kepala dan leher berwarna hitam. Tengah dada dan perut berwarna putih, sayap hitam dengan beberapa untaian bulu kuning cerah dan bintik-bintik putih yang terlihat dari pangkal hingga ujung. Ekor agak bercabang, hitam dengan garis bulu putih.

Ciri yang terlihat jelas untuk jenis ini adalah bentuk paruh yang panjang dan runcing. Warnanya putih pink dengan ujung gelap. Beberapa jenis persilangannya memang agak kusam warna bulunya, namun kalau melihat paruhnya kita akan bisa melihat perbedaan dengan jenis finch lainnya,Goldfinch jantan memiliki wajah lebih merah di belakang mata, untuk betina agak memudar.



Jenis ini termasuk burung yang agresif, gerakan lincah dan biasanya sifat liarnya sangat menonjol. Burung yang masih mempunyai habitat di beberapa tempat ini mulai abad 20 dikategorikan sebagai burung yang dilindungi,

Faktor yang membuatnya berkurang diprediksi karena penangkapan liar dan makanan yang dikonsumsi di habitatnya sudah terkontaminasi penggunaan peptisida yang berlebihan. Beberapa penangkar membuat persilangan dengan kenari, maka muncullah beberapa variasi warna yang membentuk seperti sebuah mutasi. Warna yang agak keputihan dan beberapa kusam merupakan hasil keturunan jenis ini, dan kembali pada perbedaan genetik maka masih banyak kegagalan yang bisa ditimbulkan.

Beberapa bijian alternatif sudah dikhususkan untuk pengembangbiakan jenis ini, makanan yang tidak sesuai bisa menimbulkan kurang cerahnya bulu, sehingga kadang sepintas tidak bisa membedakan jenis asli dan keturunan yang memang mempunyai warna yang tidak secerah aslinya. Yang membuatnya berbeda adalah bentuk paruh yang meruncing sebagai pengenal utama akan keturunan jenis ini.

Tahun ke tahun diharapkan burung bisa dikembangkan dan juga diupayakan tetap bisa mempertahankan hidup di habitatnya, namun saat ini meskipun ditangkap dan diharap untuk dikembangkan, tetap saja 'penangkapan liar' sebagai tindakan yang ilegal.

Menurut Data base yang dicatat tokoh Ornithologue Alan P. Peterson spesies ini terdiri dari subspesies berikut:
 * Carduelis Carduelis Carduelis (Linnaeus) 1758 - Barat dan Eropa Tengah;
 * Carduelis Carduelis caniceps Vigors 1831 - Himalaya;
 * Carduelis Carduelis subulata (Gloger) 1833 - Turkistan;
 * Carduelis Carduelis Britannica (Hartert) 1903 - Inggris & Irlandia;
 * Carduelis Carduelis Loudon Zarudny 1906 - Iran dan Utara Azerbaijan;
 * Parva Carduelis Carduelis Tschusi 1901 - Spanyol
 * Carduelis Arrigoni degli Oddi carduelis tschusii 1902
 * Carduelis Carduelis volgensis Buturlin 1906
 * Carduelis Carduelis niediecki Reichenow 1907 - Siprus, Rhodes, Timur Tengah dan Timur Dekat;
 * Carduelis Carduelis paropanisi Kollibay 1910 - Asia Tengah;
 * Carduelis Carduelis colchica Koudashev 1915
 * Carduelis Carduelis balcanica Sachtleben 1919 - Balkan: Bulgaria, Yunani dan Makedonia
 * Carduelis Carduelis bruniventris Schiebel, 1934 - Corsica, Sardinia dan Sisilia;
 * Carduelis Carduelis Schiebel (Jordan Steinbacher, 1943) di Crete
 * Carduelis Carduelis Koelz ultima * 1949 - Iran;
 * Carduelis Carduelis Frigoris Wolters 1953

No comments:

Post a Comment