Gould amadin atau gouldian finch termasuk salah satu burung favorit dari jenis finch. Burung yang dijuluki pipit tercantik di dunia ini bukan hanya disukai kaum lelaki sebagaimana burung kicauan, perkutut, serta merpati balap. Banyak kaum Hawa yang juga menyukai gold amadin, karena keindahan warna bulunya dan perawatan yang relatif mudah. Berikut ini cara membedakan gould amadin jantan dan betina, sebagai panduan bagi Anda yang baru saja atau ingin memelihara maupun menangkarnya.
Bagi yang ingin menjadi penangkar burung gould amadine, jangan lupa ikuti pula beberapa artikel terkait di Om Kicau, antara lain:
- Mengenal lebih dekat penangkaran burung gould amadin
- Menangkar gould amadin dalam sangkar
- Serahkan telur gould amadin kepada emprit jepang
Secara umum, gould amadin yang biasa dijual di pasar burung maupun dalam forum dan situs jual beli online adalah sepasang burung dengan kepala hitam dan kepala merah, seperti terlihat dalam gambar di bawah ini :
Tetapi, gould amadin merupakan spesies burung yang terbuka untuk dieksplorasi sehingga muncul ribuan bahkan ratusan varian warna baru hasil mutasi yang direncanakan. Makin banyak varian warna, makin sulit bagi pemula untuk mengidentifikasi burung jantan dan betina.
Untuk memudahkan Anda dalam melakukan sexing, berikut ini beberapa panduan dasar dalam menentukan jenis kelamin dari gould amadin. Perlu diketahui, gould amadin sebenarnya merupakan burung dimorfik, artinya burung jantan dan betina bisa dilihat dari postur tubuh dan warnanya.
Secara umum, burung jantan memiliki bulu dada yang berwarna lebih tua, cerah, dan tegas daripada betina.
Jika tidak percaya, silakan amati burung jantan dan betina pada gambar di atas. Burung yang berada di sebelah kiri berjenis kelamin jantan, sedangkan di sebelah kanan adalah burung betina. Anda bisa melihat sendiri perbedaan tingkat kecerahan warnanya, bukan?
Lalu, bagaimana jika kita mendapatkan gould amadin dengan warna kepala yang berbeda, dan berasal dari hasil mutasi yang berbeda pula? Cara termudah adalah dengan mendengarkan suaranya. Sebab hanya burung jantan yang bisa berkicau, sedangkan burung betina tidak bisa berkicau.
Selain itu, burung betina dewasa yang memiliki warna punggung hijau atau biru lebih mudah dibedakan jenis kelaminnya saat hendak berkembang biak.
Sebab warna paruhnya akan berubah menjadi hitam, yang menjadi pertanda bahwa ia sudah siap kawin.
Selain perbedaan tingkat kecerahan, dan suara, ada beberapa bagian dari tubuh gould amadin yang dapat pula dijadikan tengara jenis kelaminnya.
Berikut uraiannya :
1. Kecerahan warna kepala
Panduan khusus warna kepala ini berlaku untuk gould amadin kepala kepala merah dan kepala kuning. Burung jantan memiliki warna merah murni dan lebih cerah, sedangkan burung betina memiliki warna kepala yang lebih gelap dengan warna bulu di tubuh yang lebih kusam. Demikian pula gould amadin kepala kuning, di mana warna kuning pada jantan lebih cerah.
2. Warna lingkar leher (blue collar)
Metode sexing berdasarkan kecerahan warna kepala tidak berlaku untuk gould amadin kepala hitam. Jadi, pada gould amadin kepala hitam, kita menggunakan metode lain, yaitu dengan melihat garis biru yang mengelilingi leher burung(blue collar). Metode ini bisa juga diterapkan pada gould amadin punggung hijau dan punggung biru.
Burung jantan memiliki garis biru yang berwarna lebih terangm tepat di belakang topengnya. Sedangkan burung betina memiliki garis biru kehijauan yang terlihat samar-samar.
3. Warna pada bagian dada
Pada umumnya, gould amadin jantan memiliki dada berwarna ungu tua (gelap), sedangkan betina berwarna ungu muda. Metode sexing ini berlaku untuk semua jenis mutasi, kecuali gould amadin berdada putih.
Ada juga beberapa mutasi warna khusus di bagian dada, yang menyebabkan burung jantan memiliki warna lebih muda sehingga mirip burung betina. Untuk mengatasi masalah ini, jangan lupakan metode sexing lainnya seperti pada poin 1 dan 2.
Itulah beberapa metode sexing yang bisa Anda terapkan dalam menentukan jenis kelamin gould amadin, baik untuk peliharaan atau untuk tujuan penangkaran. Dalam kesempatan berikutnya,
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment