Burung
murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung
keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara
merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Kepopuleran muray batu tidak hanya
dari segi suaranya yang menarik tapi juga dari gaya bertarungnya yang bisa
atraktif dengan tarian ekornya.
Burung muray batu terbagi kedalam beberapa
jenis tergantung habitat asli serta asal daerah dari burung tersebut berasal.
sementara jenis - jenis muray batu yang kita kenal di sini adalah :
- Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
- Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
- Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
- Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
- Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
- Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
- Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
- Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
Selain dari jenis - jenis burung muray batu
yang ada di indonesia masih ada juga beberapa jenis burung muray batu yang
asalnya dari negeri seberang, berikut beberapa jenis muray batu yang berasal
dari negara tetangga:
- Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
- Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
- Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan
dalam beberapa species, sebagai berikut:
- Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
- Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
- Copsychus niger (White Vented Shama)
- Copsychus cebuensis (Black Shama).
- Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
- Copsychus malabaricus (White Rumped Shama)
terdiri dari 19 sub-species:
- Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan Indochina)
- Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
- Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
- Copsychus albiventris (Andaman)
- Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
- Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
- Copsychus minor (Hainan-China)
- Copsychus mallopercnus (Malaysia)
- Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
- Copsychus omissus
- Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
- Copsychus leggei (Sri Lanka)
- Copsychus malabaricus (India)
- Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
- Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
- Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
- Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
- Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
- Copsychus nigricauda (Kangean Island)
Copsychus
luzoniensis (White Browed Shama)
terdiri dari 4 subspecies, yaitu :
- Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
- Copsychus parvimaculatus (Polillo)
- Copsychus shemleyi (Marinduque)
- Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).
White
Browed Shama JANTAN
White
Browed Shama BETINA
Copsychus
niger (White Vented Shama)
Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang
(all in Philippines).
Copsychus
cebuensis (Black Shama)
Hidup di wilayah Cebu Philippines.
Black
shama JANTAN
Black
shama BETINA
Trichixos
pyrropyqus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama)
Penyebaran di Way Kambas, Thailand, Malaysia
dan Borneo.
Orange
Tailed Shama BETINA
Orange
Tailed Shama JANTAN
Membedakan
Burung Muray Batu bakalan Jantan dan Betina
Membedakan burung bakalan jantan atau betina
pada muray batu bisa dilihat dari penampilan fisiknya.
Bakalan
burung Muray Batu Jantan:
Tubuh
besar.
Kepala
besar dan Lebar.
Ekor
panjang dan lebar.
Kaki
panjang dengan sisik sedikit kasar.
Paruh
panjang, kokoh dan agak tebal.
Bulu
hitamnya lebih berkilau, terutama di batas antara bulu hitam dan bulu
kecoklatannya.
Bakalan
burung muray betina:
Tubuh
kecil.
Kepala
kecil dan Bulat.
Ekor
pendek dan kecil.
Kaki
pendek dengan sisik lebih halus.
Paruh
pendek, tipis dan agak melengkung.
Bulu
putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an,
terutama di batas antara bulu hitam dan kecoklatannya.
Untuk
membedakan piyikan agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar
dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik
berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin
jantan.
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil
dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur
dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah.
No comments:
Post a Comment