Segala
makluk hidup di dunia membutuhkan sinar matahari untuk kehidupan, tidak
terkecuali juga burung kenari. Seperti kita ketahui burung kenari adalah burung
hasil rekayasa manusia dari leluhur burung liar yang telah beradaptasi
beratus-ratus tahun menjadi hewan peliharaan manusia. Sebagai burung ciptaan
Tuhan dengan rekayasa manusia, burung kenari selalu hidup di dalam sangkar dan
di dalam rumah. Namun demikian sebagai makluk hidup, burung kenari memerlukan
sinar matahari untuk mendukung kehidupannya. Burung kenari yang hidup tanpa
adanya sinar matahari akan tumbuh abnormal dan akhirnya akan mati. Satu di
antara sinar yang berguna dari sinar matahari adalah sinar ultraviolet (UV).
Kita
yang hidup di negara tropis patut berbahagia karena kita mendapatkan sinar
matahari sepanjang waktu. Berbeda dengan negara yang mempunyai 4 musim, mereka
tidak memperoleh sinar matahari sepanjang waktu. Untuk tetap selalu mendapatkan
sinar matahari, para hobiis burung di sana memasang lampu yang mengandung
ultraviolet, warna sinar lampu neon ini adalah putih, bukan berwarna merah muda
atau biru seperti untuk ikan. Lebih dari 30 tahun para pakar burung, peternak
dan dokter hewan meneliti dan mengetahui fungsi lampu neon ultraviolet untuk
kelangsungan hidup burung peliharaannya.
Peruntukan
yang utama dari burung kenari di Indonesia adalah untuk nyayiannya, walaupun
itu kenari warna, postur dan lainnya. Tanpa nyanyiannya kita tidak akan
memelihara burung kenari. Syarat pertama untuk burung agar bernyanyi adalah
kesehatan, burung yang sehat otomatis akan bernyanyi. Salah satu kondisi agar
sehat adalah mendapatkan sinar ultraviolet, sinar ini akan membantu produksi
vitamin dalam tubuh kenari.
Di
negara 4 musim, musim semi dan musim panas adalah waktu yang tepat untuk
berternak, fenomena ini telah secara tepat diteliti. Intensitas pencahayaan,
pakan, temperatur dan kondisi lain mempengaruhi instink untuk kawin dan
kesuburan. Karena musim semi menambah panjang siang atau matahari bersinar, hal
ini adalah pengaruh yang utama. Dalam suatu hasil penelitian yang meneliti
fungsi pencahayaan dibanding dengan stimulus kesuburan (Suonalainen-1937),
burung yang hidup di alam di musim semi akan memuncak instink kawinnya, sama
halnya pada burung peliharaan dalam rumah yang pencahayaannya ditambah sesuai
panjang siang musim semi.
Bagaimana
sinar matahari mempengaruhi burung peliharaan?
Kolektor,
peternak dan perusahaan peternakan ayam mengetahui bahwa dengan menggunakan pencahayaan
yang cukup akan berpengaruh positip pada hasil tetasan dan angka kehidupan
anakan maupun indukannya. Dokter hewan menemukan adanya burung dan reptil yang
menunjukkan adanya kekurangan kalsium walaupun pakannya mengandung sumber
kalsium yang cukup. Salah satu dari tanda kekurangan ini diobservasi dengan
sinar X dan ditemukan tanda Hypocalcemia atau kekurangan kalsium. Tanda
Hypocalcemia adalah meningkatnya kolestrol dalam darah, cangkang telur yang
lunak dan tidak normal, rasa ketakutan, ketidak- normalan pada hati dan tulang,
dan tetany. Tetany adalah kondisi di mana kontraksi otot tidak normal dan rasa
sakit pada otot yang dikarenakan metabolisme yang tidak normal karena
kekurangan kalsium.
Pada
kesimpulannya, penjemuran atau pencahayaan memakai lampu yang mengandung sinar
ultraviolet sangat dibutuhkan. Selain dari contoh di atas, hal ini juga
memberikan pengaruh positif atas kinerja kelenjar-kelenjar dalam tubuh, seperti
kelenjar gondok. Kelenjar gondok mengendalikan banyak fungsi-fungsi penting
dalam sistem burung. Kelenjar gondok mengendalikan bagaimana dan kapan kelenjar
lain berfungsi, sehubungan dengan hal itu maka perlu kiranya melakukan
penjemuran atau pencahayaan yang cukup bagi burung kenari. Hypothalamus
(Hypothyroidsm – kekurangan yodium) juga berpengaruh pada pertumbuhan bulu
burung. Jika ada masalah dengan hypotalmus biasanya terlihat bulu burung tidak
sehat dan indah. Kelenjar Pineal mengendalikan proses pertumbuhan kembali pada
burung seperti reproduksi dan proses ganti bulu. Kelenjar pineal akan berkerja
normal jikalau burung dijemur cukup atau mendapat pencahayaan. Lebih rinci
lagi, ada organ penting di sekitar mata burung yang disebut kelenjar harderian.
Kelenjar ini berfungsi merasakan adanya cahaya dan mengirim informasi ini ke kelenjar
pineal. Lalu kelenjar pineal dan kelenjar pituitary mengatur proses dan sistem
endokrin pada burung.
Hampir
semua binatang, juga manusia, mempunyai penglihatan berdasarkan tiga warna
(trichromatic) tetapi burung kenari mempunyai penglihatan berdasarkan empat
warna (tetrachromatic). Artinya manusia mempunyai perspektif penglihatan
berdasarkan warna merah, biru dan hijau. Sedangkan burung kenari mempunyai hal
sama ditambah dengan warna lain yakni ultraviolet gelombang rendah atau disebut
UVA. Kekurangan UVA pada burung akan menyebabkan buta warna pada manusia.
Burung
dapat membedakan waktu matahari terbit dengan tenggelam dan dapat membedakan
terang dengan gelap. Burung mempunyai banyak respon terhadap dua hal di atas
dalam kebiasaan dan metabolismanya. Burung melihat hal tersebut dengan dua
cara, yaitu:
- Cara utama yaitu burung menerima dengan matanya. Retina burung dapat menerima informasi yang luas tentang intensitas cahaya, warna cahaya dan arah cahaya. Informasi ini dikirim ke kelenjar pituitary dan bagian otak yang berkompeten terhadap penglihatan.
- UVA adalah sinar yang khusus di mana direspon oleh kelenjar harderian. Telah ditulis sebelumnya, hal ini dapat membuat mengerti waktu atau “jam” berapa saat itu dan sebagai sarana yang berpengaruh dalam hal reproduksi dan kapan bermigrasi.
Dari
tulisan di atas burung mempunyai sensitifitas terhadap cahaya yang berpengaruh
besar terhadap kehidupannya. Selain memicu kerja kelenjar-kelenjar dalam
tubuhnya, yang salah satunya membuat burung mengerti waktu dan kapan harus
berpindah tempat. Kita sebagai hobiis, bahkan pelomba burung, sekarang mengerti
arti pentingnya penjemuran. Artikel ini saya tulis karena masih banyaknya
anggota Kicau Mania yang bertanya arti penting penjemuran. Semoga dengan tulisan
ini kita sadar dan selalu rutin menjemur burung peliharaan kita agar menjadi
sehat dan selalu berkicau.
No comments:
Post a Comment